Rabu, 19 Februari 2025

Sambal jipong bermitra dengan petani Tidak ada yang tidak mungkin bagi Anda

 


Sambal Kecap, Terasi dan Bawang Jipongyogyakarta netto 120 gr, 70 gr dan 60 gr Sambal Sehat dan Berkwalitas, Sambal Alami 

Pilihan kita Semua, karena Dibuat dengan Bahan Berkwalitas tinggi, Minim minyak, Isi lebih banyak, 

Kami berkomitmen Tidak memakai MSG dari bahan Utama yaitu Cabai dan Bawang serta BTP dalam Base bahanbaku kami, 

Kecuali dari Sambal Kecap Manis 120 gr dan Sambal Terasi 70 gr

Sambal Jipongyogyakarta Tahan 12 Bulan pada suhu ruang,

Jipongyogyakarta mempertahankannya selama lebih dari 2 generasi secara berkesinambungan. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Anda



Jipongyogyakarta Selalu berinovasi agar Sumber Daya Alam, Petani, Konsumen dan Ekosistem mendapatkan keuntungan secara maksimal,.

Jipongyogyakarta Selalu berupaya memakai energi terbarukan Seperti Matahari, Angin, Udara dan Arus air untuk mendukung pola hidup sehat 4 Sehat 5 Sempurna', 

kesetaraan Gender, Fair Trade, Pemberikan Gizi yang baik dan seimbang terutama pada anak anak secara berkelanjutan dan terstandar.

Memotivasi dan mengedukasi Masyakarat tentang Pentingnya hidup sehat, Pola Makan sehat, untuk mencegah kelebihan berat badan, Gizi baik dan seimbang

Memanfaatkan media tanam yang ada disekitar rumah untuk menanam sayur sayuran; yang hasilnya dapat dikonsumsi sendiri dan dijual, 

Sebagian hasilnya menjadi income bagi keluarga dan sebagian lagi dibelikan Susu dan ternak seperti ayam untuk mendapatkan manfaat dari daging dan telurnya

Sehingga dapat meningkatkan Taraf Ekonomi, Kesehatan, Kesejahtera bagi Keluarga.

Mari kita memulai dari sekarang, untuk mencapai kehidupan dan masa depan yang lebih baik



Makanan dalam kemasan JIPONG made by order

Sambal Kecap Jipong netto 120 gr, 

Sambal Terasi jipong netto 70 gr, 

Sambal bawang jipong netto 60 gr, 

Jasa Sealer Petcan jipong umkm 75x50mm

Sambal asli buatan Indonesia terbuat dari bahanbaku yang dibeli dari petani lokal Yogyakarta dengan harga pasar, untuk meningkatkan taraf hidup petani dan membebaskan petani dari tengkulak.

Berdiri Secara resmi Januari 2014 Dengan Kwalitas istimewa, karena Dikerjakan oleh tangan tangan wanita Indonesia terampil yang mendedikasikan hidupnya secara turun temurun selama 2 generasi secara berkesinambungan. 

Bebas sampah, go green, semua sampah menjadi kompos bagi tanah 

Dibuat dari bahan alami Indonesia, Cabai Rawit Merah, Kecap manis, terasi, Bawang Merah, Bawang Putih, Garam, kaldu jamur dan Minyak sawit 

Di kemas dalam Kemasan pet can modern yang hygiene aman tersegel dengan baik 

Tahan 12 bulan dari masa produksi pada suhu ruang dari tanggal produksi 

Bersertifikat PIRT dan Halal LPOM MUI Bisa dinikmati bersama aneka makanan ringan seperti kerupuk dan gorengan, Dapat dinikmati sebagai penambah selera makan, 


Bisa dipergunakan sebagai bumbu nasi goreng atau untuk oleh-oleh, bekal dalam perjalanan, traveling, ditempat kerja, disekolah, bekal Haji dan Umroh, aman dibawa keluar negeri untuk obat kangen kampung halaman 

Label Ditulis Dalam 3 Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia Tanpa esen, kemasan Dapat didaur ulang, Ramah lingkungan, dan multifungsi.

* Mengandung MSG dan BTP dari Kecap Manis dan terasi

** Baca aturan pakai dan penyimpanan, Aduk rata terlebih dahulu, Tutup sambal kembali dengan rapat, Hindari dari debu dan serangga, Pakai sendok bersih 1x pakai, 

Jika sendok terkena benda lain maka segera habiskan sambal atau simpan sambal dalam lemari pendingin 


NPWP 768483075541000 

NIB 3001220015457 

Anggota Kadin Ultra Mikro

Lisensi Jogjamark LCB 0090100930225

SNI BINA UMK

HS Code : 21039019 

P-IRT 2093471010015-27, 

P-IRT 2093471020015-27, 

P-IRT 2093471030015-27

Setifikat Halal ID34110001732480123 

TKDN No : 7702/SJ-IND.8/TKDN/12/2022 Tgl. 16 Desember 2022 Nilai TKDN : 73.11% 

TKDN No : 7704/SJ-IND.8/TKDN/12/2022 Tgl. 16 Desember 2022 Nilai TKDN : 72.67%

TKDN No : 7703/SJ-IND.8/TKDN/12/2022 Tgl. 16 Desember 2022 Nilai TKDN : 74.41%

Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) : 3%


Berat Bersih sambal kecap 120 gr 

Berat bersih sambal terasi 70 gr

berat bersih sambal bawang 60 gr

Berat bruto produk tanpa dos, ± 150 gr 

Kemasan Pet Can 

Diameter produk tanpa dos ± 8 cm x 8 cm x 8 cm 


#spicy #hot #malaysianfood #delicious #foodlover #enak #deliciousfood #yummysnacks #sambal #spicyfood #indonesiancuisine #foodie #condiments #hotsauce #saucy #flavorful #dippingsauce #saucesofinstagram #homemadesauce


Senin, 17 Februari 2025

Belajar membuat BMC bagi usaha Mikro



BMC adalah alat visual yang membantu Anda memahami dan merencanakan bisnis Anda secara komprehensif. Ini terdiri dari sembilan elemen kunci yang saling terkait.


Mengapa BMC penting untuk usaha mikro?


Sederhana dan mudah dipahami: BMC menyajikan informasi bisnis Anda dalam format yang ringkas dan visual, sehingga mudah dipahami oleh semua orang dalam tim Anda.

Fleksibel: BMC dapat dengan mudah dimodifikasi dan disesuaikan seiring dengan perkembangan bisnis Anda.

Fokus: BMC membantu Anda fokus pada elemen-elemen kunci yang paling penting untuk kesuksesan bisnis Anda.

Sembilan Elemen BMC: Tidak ada yang tidak mungkin bagi Anda


Customer Segments (Segmen Pelanggan):


Siapa pelanggan ideal Anda?

Apa kebutuhan dan keinginan mereka?

Di mana mereka tinggal dan bagaimana mereka berperilaku?

Value Propositions (Proposisi Nilai):


Apa nilai unik yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda?

Bagaimana produk atau layanan Anda memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka?

Channels (Saluran):


Bagaimana Anda menjangkau pelanggan Anda?

Saluran apa yang paling efektif untuk berinteraksi dengan mereka?

Customer Relationships (Hubungan Pelanggan):


Jenis hubungan apa yang ingin Anda bangun dengan pelanggan Anda?

Bagaimana Anda akan mempertahankan dan meningkatkan hubungan tersebut?

Revenue Streams (Aliran Pendapatan):


Bagaimana Anda menghasilkan uang dari bisnis Anda?

Apa saja sumber pendapatan Anda?

Key Activities (Kegiatan Utama):


Apa kegiatan paling penting yang perlu Anda lakukan untuk menjalankan bisnis Anda?

Key Resources (Sumber Daya Utama):


Sumber daya apa yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda?

Ini bisa berupa sumber daya manusia, keuangan, fisik, atau intelektual.

Key Partnerships (Kemitraan Utama):


Siapa mitra kunci Anda?

Bagaimana kemitraan ini membantu bisnis Anda?

Cost Structure (Struktur Biaya):


Apa saja biaya yang terlibat dalam menjalankan bisnis Anda?

Biaya apa yang paling signifikan?

Cara Merancang BMC untuk Usaha Mikro Anda:


Unduh template BMC: Anda dapat menemukan banyak template BMC gratis secara online.

Isi setiap elemen: Jawab pertanyaan-pertanyaan di atas untuk setiap elemen BMC.

Gunakan catatan tempel: Tempelkan catatan tempel di setiap elemen untuk memudahkan Anda memindahkan dan mengubah informasi.

Libatkan tim Anda: Diskusikan setiap elemen dengan tim Anda untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

Tinjau dan perbarui secara berkala: BMC Anda bukanlah dokumen statis. Tinjau dan perbarui secara berkala seiring dengan perkembangan bisnis Anda.

Tips Tambahan:


Fokus pada pelanggan Anda: Selalu ingat siapa pelanggan Anda dan apa yang mereka butuhkan.

Berpikir kreatif: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan berbeda.

Ukur dan evaluasi: Lacak kinerja bisnis Anda dan gunakan informasi tersebut untuk memperbaiki BMC Anda.

Semoga panduan ini membantu Anda dalam merancang BMC untuk usaha mikro Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.






contoh Merancang BMC untuk Usaha Mikro



Tentu, mari kita buat contoh BMC untuk usaha mikro. Kita akan menggunakan contoh usaha mikro "Kedai Kopi Keliling".


Kedai Kopi Keliling


1. Customer Segments (Segmen Pelanggan):


Mahasiswa/Pelajar: Mencari kopi murah dan praktis di sekitar kampus atau sekolah.

Pekerja Kantoran: Membutuhkan kopi di pagi hari atau saat istirahat siang.

Pengunjung Pasar/Acara: Mencari minuman segar saat berbelanja atau menghadiri acara.

Komunitas Lokal: Orang-orang yang suka nongkrong dan menikmati kopi di lingkungan mereka.

2. Value Propositions (Proposisi Nilai):


Kopi Segar Berkualitas: Menyajikan kopi yang baru digiling dan diseduh.

Harga Terjangkau: Menawarkan harga yang lebih murah dari kafe-kafe mainstream.

Praktis dan Mudah Diakses: Berkeliling ke lokasi-lokasi strategis, sehingga mudah ditemukan.

Pelayanan Ramah: Memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan.

Menu Variatif: Menawarkan berbagai pilihan kopi, teh, dan minuman lainnya.

3. Channels (Saluran):


Gerobak Keliling: Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Media Sosial: Mempromosikan lokasi dan menu melalui Instagram, Facebook, dll.

Kerjasama dengan Event: Berpartisipasi dalam acara-acara lokal.

Aplikasi Pesan Antar: Bekerjasama dengan GoFood, GrabFood, dll.

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan):


Interaksi Langsung: Berkomunikasi secara personal dengan pelanggan saat membeli.

Media Sosial: Menanggapi komentar dan pesan pelanggan secara online.

Program Loyalitas: Memberikan diskon atau hadiah bagi pelanggan setia.

5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan):


Penjualan Kopi: Pendapatan utama dari penjualan kopi dan minuman lainnya.

Penjualan Makanan Ringan: Menawarkan makanan ringan sebagai pelengkap.

Kerjasama Sponsorship: Bekerjasama dengan brand lain untuk promosi.

6. Key Activities (Kegiatan Utama):


Pengadaan Bahan Baku: Memastikan ketersediaan kopi dan bahan baku lainnya.

Penyeduhan Kopi: Meracik dan menyajikan kopi sesuai pesanan.

Pemasaran: Mempromosikan kedai kopi keliling melalui berbagai saluran.

Pelayanan Pelanggan: Memberikan pelayanan yang ramah dan efisien.

7. Key Resources (Sumber Daya Utama):


Gerobak Kopi: Kendaraan untuk membawa peralatan dan bahan baku.

Peralatan Kopi: Mesin espresso, penggiling kopi, dll.

Keahlian Barista: Kemampuan meracik kopi yang enak.

Jaringan Pemasok: Hubungan baik dengan pemasok bahan baku.

8. Key Partnerships (Kemitraan Utama):


Pemasok Kopi: Mendapatkan kopi berkualitas dari supplier terpercaya.

Pemasok Bahan Baku: Menyediakan bahan baku lain seperti susu, gula, dll.

Penyelenggara Event: Bekerjasama untuk berpartisipasi dalam acara.

9. Cost Structure (Struktur Biaya):


Pembelian Bahan Baku: Biaya untuk kopi, susu, gula, dll.

Biaya Operasional: Biaya bensin, perawatan gerobak, dll.

Gaji Karyawan: Jika ada karyawan yang membantu.

Biaya Pemasaran: Biaya promosi di media sosial, dll.

Ini hanya contoh sederhana. Anda bisa menyesuaikan BMC ini sesuai dengan kondisi dan tujuan bisnis Anda.







contoh Merancang BMC untuk Usaha Mikro warung nasi



Baiklah, mari kita buat contoh BMC untuk usaha mikro warung nasi.


Warung Nasi "Sederhana Nikmat"


1. Customer Segments (Segmen Pelanggan):


Pekerja Kantoran: Mencari makan siang yang cepat, enak, dan terjangkau.

Mahasiswa/Pelajar: Membutuhkan makanan murah dan mengenyangkan di sekitar kampus atau sekolah.

Ibu Rumah Tangga: Membeli makanan untuk keluarga atau saat tidak sempat memasak.

Pengemudi Ojek/Taksi: Mencari makanan praktis dan hemat waktu.

Masyarakat Umum: Orang-orang yang ingin menikmati masakan rumahan yang lezat.

2. Value Propositions (Proposisi Nilai):


Masakan Rumahan yang Lezat: Menawarkan cita rasa masakan seperti di rumah.

Harga Terjangkau: Menyediakan makanan dengan harga yang bersaing dan ekonomis.

Porsi Mengenyangkan: Memberikan porsi makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi.

Menu Bervariasi: Menyajikan pilihan menu yang beragam setiap hari.

Pelayanan Cepat dan Ramah: Menawarkan pelayanan yang efisien dan bersahabat.

Kebersihan: Menjaga kebersihan warung dan makanan.

3. Channels (Saluran):


Warung Fisik: Lokasi warung yang strategis dan mudah dijangkau.

Media Sosial: Mempromosikan menu dan lokasi warung melalui Instagram, Facebook, dll.

Aplikasi Pesan Antar: Bekerjasama dengan GoFood, GrabFood, dll.

Promosi dari Mulut ke Mulut: Reputasi baik dari pelanggan yang puas.

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan):


Interaksi Langsung: Berkomunikasi secara personal dengan pelanggan saat memesan atau makan di warung.

Media Sosial: Menanggapi komentar dan pesan pelanggan secara online.

Program Loyalitas: Memberikan diskon atau hadiah bagi pelanggan setia.

5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan):


Penjualan Makanan: Pendapatan utama dari penjualan nasi dan lauk pauk.

Penjualan Minuman: Menawarkan berbagai pilihan minuman.

Pesanan Catering: Menerima pesanan untuk acara-acara tertentu.

6. Key Activities (Kegiatan Utama):


Memasak: Menyiapkan dan memasak berbagai menu masakan.

Pelayanan Pelanggan: Melayani pelanggan dengan ramah dan efisien.

Pemasaran: Mempromosikan warung nasi melalui berbagai saluran.

Pengadaan Bahan Baku: Memastikan ketersediaan bahan baku segar dan berkualitas.

7. Key Resources (Sumber Daya Utama):


Lokasi Warung: Tempat yang strategis dan mudah dijangkau.

Peralatan Masak: Kompor, wajan, panci, dll.

Keahlian Memasak: Kemampuan untuk menghasilkan masakan yang lezat.

Jaringan Pemasok: Hubungan baik dengan pemasok bahan baku.

8. Key Partnerships (Kemitraan Utama):


Pemasok Bahan Baku: Mendapatkan bahan baku segar dari supplier terpercaya.

Aplikasi Pesan Antar: Bekerjasama untuk memperluas jangkauan pasar.

Petani/Produsen Lokal: Mendukung produk lokal untuk bahan baku.

9. Cost Structure (Struktur Biaya):


Pembelian Bahan Baku: Biaya untuk beras, daging, sayuran, bumbu, dll.

Biaya Operasional: Biaya sewa tempat, listrik, air, gas, dll.

Gaji Karyawan: Jika ada karyawan yang membantu.

Biaya Pemasaran: Biaya promosi di media sosial, dll.

Ini hanya contoh sederhana. Anda bisa menyesuaikan BMC ini sesuai dengan kondisi dan tujuan bisnis warung nasi Anda.